Pendidikan dan pelatihan dilakukan kepada tenaga keuangan dan akuntasi pondok pesantren Mawaridussalam yang berlokasi di Jalan Peringgan, Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang pada Kamis (24/11/2022).
“Ini merupakan wujud pengabdian terhadap masyarakat, implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan karena latar belakang ilmu saya akuntansi, perihal pencatatan keuangan ini sangat penting sekali untuk mencegah kebocoran-kebocoran laporan keuangan,” ucapnya.
Lokasi pondok pesantren Mawaridussalam sendiri tidak jauh dari bandar udara Internasional Kuala Namu.
“Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga kewajiban dosen yang terdapat dalam perguruan tinggi yang terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat,” sambungnya.
Selain implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, pelatihan pencatatan keuangan di pondok pesantren juga merupakan wujud nyata kerja sama melalui MoU antara kampus STIM Sukma dengan Baitulmaal Muamalat Sumatera Utara yang beralamat kantor di Jalan Sutomo Ujung Medan, mitra pondok pesantren dalam penyaluran bantuan.
Baitulmaal Muamalat sendiri adalah sebuah lembaga pengelola zakat yang didirikan tahun 2000, ditunjuk pemerintah untuk menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infaq, dan wakaf.
“Meski menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Sukma, saya tetap dosen yang harus profesional, tak peduli aktivitas sangat padat dan banyak, tak menjadi alasan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak bisa dilakukan,” ujarnya kembali, didampingi Yan Djuna, staf ahli non akademik kampus.
“Pencatatan keuangan sangat penting, aspek yang harus diperhatikan dalam pencatatan keuangan adalah perencanaan anggaran, manajemen hutang, manajemen resiko dan manajemen waktu, melampirkan bukti transaksi juga sesuatu yang sangat penting,” jelas wanita yang biasa disapa Cici mengakhiri wawancara.
sumber : Natamagazine.com
Komentar Terbaru